Selasa, 14 Juni 2016

Unbelievable Crime in London (Chapter 1)

London, Inggris

Aku memikirkan dengan tenang kasus itu sekali lagi.
Ah, ya! Akhirnya, aku menemukan jawabannya. “Aku tahu pelakunya!” ucapku dengan suara lantang namun tetap tenang.
“Benarkah Hakuba?” tanya Inspektur Fred.
“Tentu saja, ini mudah. Pelakunya adalah…” aku menahan sebentar dan memperhatikan gerak-gerik pelaku. Wajahnya pucat, dan tampaknya dia memang si pelaku itu. Jadi, aku melanjutkan, “…Dave, anaknya. Benar kan, tuan muda?” aku menunjuk laki-laki yang terlihat polos itu, namun terlihat sekali wajahnya menyimpan gurat licik.
“Bagaimana kau bisa menuduhku, bocah? Aku memiliki alibi. Dan alibiku sangat kuat. Aku tak mungkin melakukan kejahatan itu dalam waktu kurang dari lima menit.” Dave berusaha membantah. “Sedangkan, perkiraan kematian mayat jelas-jelas menunjukkan…”
“Warm House..” potongku tak mau kalah. “Kau telah membunuhnya semalam, namun menaruhnya di warm house tempat kerjamu, karena tidak ada yang memeriksa warm house pada malam hari. Lalu, kau memindahkannya ke tempat ini pagi-pagi sekali, dengan tas yang kau bawa dan kau bilang berisi bantal itu isi sebenarnya adalah Joe Revald. Meskipun, besar, kurasa tak mungkin hanya membawa bantal kau tampak sangat kesulitan di kamera pengintai. Dan jika hanya memindahkan mayat, dua menitpun aku bisa.” ujarku menekannya.
Dia hanya diam. Lalu menghela nafas panjang. “Huh, baiklah bocah, aku kalah. Semalam ayahku datang ke kantorku dan menentang habis-habisan pernikahanku dengan Ester, bahkan mengancam akan membatalkan warisanku. Aku gelap mata dan kelepasan. Tapi sudahlah, itu sudah terjadi.”
Aku menatap Dave Revald digiring ke mobil polisi. Aku berkata pada Inspektur Fred bahwa mungkin aku aakan datang besok pagi ke kantor polisi, karena saat ini aku sangat lelah. Sepanjang jalan, aku berpikir, apakah cinta bisa membuat seseorang sampai membunuh ayah kandungnya? Separah itukah?
Sedang seriusnya aku berpikir, tiba-tiba… Brukk… Aku merasakan sesuatu menabrakku. Dan sesuatu itu jatuh terduduk.
“Sorry..” ucap sesuatu itu yang ternyata adalah seorang wanita berambut coklat panjang terikat dua.
“Tidak, seharusnya aku yang meminta maaf pada nona. Aku yang tidak memperhatikan jalan.” ucapku sambil mengulurkan tangan. Bermaksud membantu wanita itu berdiri.
Wanita itu menyambut uluran tanganku dan berdiri.
“Nona sepertinya bukan orang Inggris.” sapaku sopan setelah wanita itu kembali berdiri.
“Ah, ya. Aku orang Jepang.” jawab wanita itu dengan lembut.
“Benarkah? Aku juga orang Jepang.” sahutku dengan bahasa Jepang yang lancar.
“Wah.. Tak menyangka bisa bertemu orang Jepang disini.” jawab wanita itu.
“Ngomong-ngomong, kita belum berkenalan. Aku Saguru Hakuba, Detektif.” ujarku sambil mengulurkan tangan.
“Aku Ranaomi Kudo. Dan apa kau tahu? Aku juga seorang detektif. Tapi, mungkin aku masih pemula.” wanita itu menyambut uluran tanganku.
Aku memperhatikan barang bawaannya. Kalau dilihat-lihat, dia sepertinya kesini bukan untuk jalan-jalan. Kalau dia detektif, mungkin dia mau memulai suatu penyelidikan. “Ada yang bisa kubantu Kudo-san?” tanyaku akhirnya.
“Kalau boleh, aku ingin bertanya soal alamat ini, Hakuba-san.” Kudo-san menyodorkan sebuah kertas kecil bertuliskan sebuah alamat yang sangat kukenal.
“Aku bisa mengantarkanmu.” tawarku.
“Apa aku tidak merepotkanmu?” tanya Kudo-san.
“Tentu saja tidak.” jawabku.

*

“Silahkan… Ini alamatnya…” aku mempersilahkannya masuk ke alamat itu, yang merupakan tempat penginapan sederhana.
“Arigatou, Hakuba-san..” aku mendengar Kudo-san mengucapkannya.
“Sudahlah. Panggil saja Saguru. Rumahku ada di sebelah penginapan ini.” ujarku.
“Wow, kebetulan yang sangat kebetulan, Hakuba… eh, maksudku Saguru. Kau boleh memanggilku Naomi.” wanita itu tersenyum manis. Aku mengangguk.
“Kalau begitu, aku masuk dulu ya… Sampai jumpa, Saguru!” Naomi melenggang ke dalam penginapan. Namun, sebuah kertas jatuh dari tas Naomi.
Aku memungutnya, dan membacanya dalam hati.

From     : James Black
To                           : Ranaomi Kudo
Diawali 5 bulan yang lalu.
Untuk pertama kalinya, sistem keamanan komputer PBB mengalami serangan worm. Worm itu menembus dengan sangat cepat dan dengan mudah melewati 6 lapis pertama program keamanan komputer PBB dengan total 99 lapis.
Tanpa diduga, worm itu berhasil menembus hingga lapisan 46. Padahal, menembus satu lapis-pun diperlukan virus komputer yang kuat, karena program keamanan itu dibeli dengan harga yang sangat tinggi pada 10 pembuat program keamanan komputer yang terhebat dari berbagai belahan dunia.
Setelah menembus 46 lapis, worm itu mati. Namun, 46 lapis keamanan itu rusak, sehingga PBB mengalami kerugian hingga 95.000.000$.
Lalu, 3 bulan yang lalu, sistem keamanan data Amerika Serikat yang hanya terdiri dari 50 lapis, ditembus hingga menyisakan 10 lapis. Sehingga Amerika mengalami kerugian mencapai 89.000.000$.
Puncaknya, sebulan yang lalu, dalam waktu yang bersamaan, Presiden PBB dan Presiden Amerika Serikat mendapat pesan yang sama di e-mail rahasia mereka. Pesan bertuliskan, I AM THE NEW KING OF THE WORLD.
Setelah dilacak melalui satelit, pesan tersebut berasal dari London. Dan di London memang ada sebuah Organisasi terkenal yang sering berusaha meng-hack sistem keamanan PBB, dan keberadaannya sulit dilacak. Tapi biasanya, mereka bahkan tak berhasil meng-hack lapisan pertama. Saat ini agen FBI bidang penanganan kejahatan cyber-crime hampir menyerah. Dugaan kuat FBI adalah organisasi itu. Dapatkah kau menyelesaikan kasus ini, Naomi?

Aku tercengang membaca isi kertas itu. Aku yakin, Naomi bukanlah detektif pemula. Berdasarkan isi surat ini, dia adalah seseorang yang pernah menyelesaikan kasus sulit, sehingga diminta menyelesaikan sebuah kasus cyber-crime yang rumit ini. Jadi, itu tujuannya datang ke London. Untuk menyelesaikan kasus itu…
Aku bergegas masuk ke penginapan mengikuti Naomi. Selain aku harus mengembalikan kertas ini, aku juga tertarik pada kasus cyber-crime ini. Untungnya, aku masih ingat nomor kamar Naomi. Kamar nomor 25.
Aku berlari sampai di depan pintu kamar nomor 25. Aku mengetuknya.
Kepala Naomi menyembul dari pintu. Kali ini rambut coklat panjangnya tak lagi terikat, melainkan tergerai. Membuatnya terlihat lebih cantik, dan membuatku terpaku selama beberapa saat.
Ada apa, Saguru?” tanyanya membuyarkan lamunanku.
Aku tak berkata apa-apa. hanya menyodorkan kertas yang tadi aku baca. Kertas berisi surat dari orang bernama James Black itu. Yang membuatku heran, Naomi tidak tampak kaget. Dia malah berkata, “ayo masuk!” sambil tersenyum manis.
Aku, masih dalam keadaan antara heran dan terpana melihat senyumnya, melangkah masuk. Setelah aku masuk, Naomi mengunci pintu.
“Aku tahu, kamu pasti akan kesini, setelah aku menjatuhkan kertas ini.” Naomi memulai sambil menunjukkan kertas itu.
“Maksudmu? Kau sengaja menjatuhkan kertas itu? Tapi untuk apa?” tanyaku.
“Tentu saja, aku tidak bisa menyelesaikan kasus ini sendiri. Aku butuh partner yang berotak cerdas. Dan sebenarnya, sejak kau menjabarkan analisis kasus keluarga Revald aku telah tertarik untuk mengajakmu sebagai partner daalam kasus ini. Jadi, apa kau mau?” ucap Naomi langsung pada intinya. Sepertinya dia wanita yang tidak suka basa-basi.
“Baiklah. Tentu saja aku mau.” jawabku juga tidak banyak basa-basi.
“Oke, Saguru. Sekarang, aku sedang mencoba melacak sepuluh pembuat program keamanan komputer yang disebut dalam surat itu.” ujar Naomi sambil kembali berkutat di laptopnya.
Aku mengangguk. “Ya, aku mengerti.” sahutku. “ Jika sistem keamanan bisa ditembus dengan mudah oleh penjahat itu, berarti kemungkinannya cuma dua. Yang menembus adalah orang baru yang sangat mahir komputer, lebih dari sepuluh orang itu, atau kemungkinan terbesar, pelakunya adalah salah satu dari sepuluh orang itu.”
“Tepat sekali, Saguru. Itulah yang ku pikirkan.” Naomi terus berkonsentrasi pada laptopnya. Sedangkan aku, mencoba menyelidiki setiap detail info yang terdapat dalam surat dari James Black.
Yang aku tahu saat ini, Naomi bukanlah orang sembarangan. Apalagi kalau dia bisa berkontak langsung dengan FBI, dan mengetahui perkembangan pergerakan penjahat itu dengan detail. Padahal, mungkin itu adalah file rahasia. Aku hanya bisa memandang layar komputer dan melihat kemampuan pencarian infonya.
Luar bisa gadis ini. Layar laptop itu berganti dengan cepat. Dan tangannya menari lincah di atas keyboard. “Apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku penasaran.
Dia masih berkonsentrasi. Tapi, akhirnya ia menjawab, “bukankah aku sudah bilang bahwa aku sedang mengumpulkan data tentang 10 programmer komputer pencipta sistem keamanan PBB. Dan, kau tahu kan, dimana data itu berada?”
Aku terbelalak. “Jadi, kau sedang meng-hack data PBB?”
“Hahaha..” Naomi tertawa. “Aku tak sehandal itu, Saguru.” Aku menatapnya dengan bingung. “Aku hanya mencarinya di World Archive. Tentang 10 orang programmer terhandal di dunia.”
“Oh, ya. Aku lupa kalau informasi seperti itu bukanlah rahasia di dunia komputer.” ujarku merasa sangat bodoh di depan wanita cantik itu.
Aku diam lagi, memperhatikan kembali setiap detail surat itu. Dan menyadari satu hal penting…
“Saguru! Aku mendapatkannya!” panggil Naomi membuyarkan pemikiranku.
Naomi segera menghampiriku dan menunjukkan layar laptopnya yang berisi data dari sepuluh programmer itu.

James Cook (Male, 46 years old)
Irlandia

Drenedy Halkh (Female, 28 years old)
Germany

Theressa Loch (Female, 39 years old)
USA

Freedy Path (Male, 41 years old)
Inggris

Grace Trenell (Female, 37 years old)
Rusia

Harry Berth (Male, 27 years old)
China

Ariana Harlth (Female, 25 years old)
New Zealand

Ralph Grown (Male, Death)
Austria

Rowein Golgery (Male, Death)
South of Korea

Yuri Kariko (Female, Death)
Japan

Aku menelitinya dengan seksama. Ada 3 orang yang mati. Berarti, mungkin tersangkanya berkurang menjadi tujuh orang.
Baru aku mau mengatakan itu pada Naomi, dia bertanya padaku, “bagaimana pendapatmu?”
“Menurutku,” aku mulai menjawab. “Tersangkanya berkurang menjadi tujuh orang. Karena yang tiga orang telah mati.”
“Ya, kau benar soal tersangkanya menjadi tujuh orang. Tapi, bukan karena yang tiga orang telah mati.” sahut Naomi membuatku heran.
“Memangnya orag mati bisa melakukan kejahatan itu ya?” tanyaku.
Naomi menggeleng. Aku tak mengerti apa maksud gelengannya. Namun, dia membuka sebuah file lain di laptopnya, yang telah dia copy-paste ke dalam Microsoft word.

James Cook di Ambang Kematian
Pria berusia kepala empat ini dikabarkan hampir mendekati batas usianya. Pasalnya, sudah enam bulan terakhir, dia terus berbaring di rumah sakit tanpa bisa melakukan apa-apa, akibat penyakit stroke yang dideritanya. Programmer cerdas ini sekarang hanya tinggal cerita dan separuh kharisma, meski karyanya sangat berarti untuk dunia.
(Posted 1 day ago by DiamondRun)

Harry Berth Kehilangan Akal
Pria tampan asal China yang merupakan salah satu programmer terhebat di kalangan pecinta komputer ini, mengalami gangguan jiwa. Hal ini sebenarnya telah diderita oleh Berth sejak setahun yang lalu. Itulah alasan kenapa Berth tak lagi tampak di dunia komputer dan menjual software-nya. Karena dia harus diisolasi di Mental Hospital Saint George, Germany. Sayangnya, kabar itu baru sampai hari ini di telinga para pecinta komputer. Semoga Berth bisa mendapatkan kembali akalnya.
(Posted 5 days ago by LightStar)

Menyedihkan..
Makin banyak ya programmer handal yang tidak bisa lagi menjadi programmer. Jadi ingat kematian tragis Yuri Kariko di Thelma Hotel, London setahun lalu. Dan, hilangnya Rowein Golgery yang masih jadi misteri. Kemana ya para programmer keren itu.
(Comment posted on article “Harry Berth Kehilangan Akal” by RossSun)

Re : Menyedihkan..
Iya, RossSun, Golgery memang sudah dinyatakan meninggal, tapi jenazahnya tidak ditemukan. Dan, itu tetap menjadi misteri. Kariko-pun ditemukan dalam keadaan tubuh terbakar total. Mereka memang pasangan kekasih yang sangat serasi ya. Mati-pun bersama.
(Comment posted on article “Harry Berth Kehilangan Akal” by LightStar)

Kematian Yuri Kariko dan Hilangnya Rowein Golgery
Yuri Kariko, programmer muda berbakat dinyatakan tewas malam ini dalam kebakaran di Thelma Hotel, London. Sumber kebakaran tidak diketahui. Sosok Kariko ditemukan terbakar hangus. Jenazahnya diidentifikasi melalui cincin yang digunakannya. “Cincin itu terbuat dari berlian asli, dan dipesan khusus oleh Kariko.” ujar salah satu pembuat cincin terkemuka di dunia yang membuat cincin itu.
Saat tewas, Yuri Kariko diperkirakan sedang bersama Golgery, kekasihnya yang juga seorang programmer. Karena jenazah Golgery tidak ditemukan, masih ada harapan bahwa Golgery masih hidup. Namun, karena setelah sebulan sejak kejadian tak ada kabar dari Golgery, pria itu dinyatakan telah meninggal kemarin.
(Posted 11 months ago by RecraSemra)

Apa Penyebab Kematian Ralph Grown?
Dunia program komputer sampai saat ini masih bertanya-tanya. Apa sebenarnya penyebab kematian Grown? Keluarganya hanya mengabarkan kematiannya minggu lalu tanpa memperlihatkan jenazahnya, dan tanpa memberitahu penyebab kematiannya. Apa yang sebenarnya terjadi.
(Posted 1 year 2 months ago by KeshaRika)

“Maksudmu, Naomi?” tanyaku setelah selesai membaca apa yang ada di file tersebut.
“Artikel singkat dan komentar ini aku kutip langsung dari World Archive dan World Forum. Semestinya bisa menjelaskan siapa saja yang tidak masuk sebagai tersangka.” ujar Naomi sambil menatapku tajam.
“Kalau begitu, yang tidak masuk hitungan adalah, James Cook yang di ambang kematian, Harry Berth yang sakit jiwa, dan Yuri Kariko yang meninggal dengan identifikasi yang jelas.” jawabku mulai mengerti.
“Exatly-“ katanya. “Dan kalau aku hanya mengutip artikel ini, kau tahu siapa yang paling mencurigakan?”
“Tentu saja, Naomi. Pastinya Rowein Golgery dan Ralph Grown. Tapi, bukan berarti yang lain lolos dari kecurigaan.” sahutku dengan seringai khas.
Naomi tak menyahutiku, hanya sedikit mengangguk. Lalu, gadis itu berkutat lagi dengan laptopnya. Ia membuka sebuah program, dan log-in dengan username Thief’sDetect ..
Aku hanya memperhatikannya melakukan komunikasi dengan seseorang bernama SliceDark ..

SliceDark                             : Lama tidak kontak denganmu
Thief’sDetect    : Selidiki kematian Ralph Grown dan Rowein Golgery
SliceDark is typing…

Aku menatap wajah Naomi sekilas dan memperhatikan mimik wajahnya. Sangat serius dan… menyeramkan, kurasa. Selain itu aku memikirkan apa arti dari username Naomi yang bernama Thief’sDetect –pendeteksi milik pencuri-? Sangat aneh dan mencurigakan. Namun, aku kembali memperhatikan layar karena tidak ingin ketinggalan hal penting dalam percakapannya dengan seseorang bernama SliceDark.

SliceDark                             : Haha.. Kau selalu saja begitu.. To the point tanpa basa-basi..
Thief’sDetect    : Sudahlah.. Lakukan saja..
SliceDark                             : Apa bayarannya?
Thief’sDetect    : Penjara seumur hidup, atau panggung eksekusi kurasa cukup untuk bayarannya.
SliceDark is typing…

Aku kengerutkan kening. Bayaran macam apa itu?

SliceDark                             : Oh, baiklah.. Dasar pengancam..
Thief’sDetect    : Aku mau secepatnya!
Thief’sDetect closing conversation…

“Nah, Saguru. Sekarang, lebih baik kita memeras otak sampai kabar dari SliceDark datang.” ujar Naomi sambil mencetak dokumen yang barusan kubaca di layar laptop. Tentang sepuluh programmer dan kabar-kabar penting soal mereka.
“Ya, Naomi. Yang saat ini bisa kusimpulkan. Keadaan Cook, Berth, dan Kariko tidak memungkinkan untuk melakukan kejahatan. Karena kematian yang teridentifikasi, dan meskipun masih hidup, taampaknya tidak dapat mendekati PC, laptop, atau sejenisnya untuk melakukan kejahatan tersebut.” jawabku panjang lebar. Naomi hanya tersenyum. Kalau tersenyum seperti itu, dia jadi kelihatan manis. Tunggu dulu… Manis? Aaah, berpikir apa aku ini? Harusnya aku berkonsentrasi pada kasus.
“Tapi Saguru, apa kau tidak heran soal sesuatu?” tanya Naomi, sedikit membuyarkan pikiranku.
“Heran? Soal apa?” aku balik bertanya. “Tak ada yang aneh kurasa. Semuanya masuk akal sejauh ini.”
“Dalam surat itu, kan tertulis bahwa yang mencurigakan adalah sebuah organisasi. Kau tidak heran kenapa aku menyelidiki orang per-individu? Bukannya mencari info tentang organisasi itu.”
“Hahaha..” aku tertawa. “Apa maksudmu adalah mengetesku?” cibirku. “Aku tidak segitu bodohnya, Naomi. Dalam surat yang dikirim ke presiden PBB dan presiden Amerika Serikat tertulis, I AM THE NEW KING OF THE WORLD, jadi yang pertama terpikir olehku adalah, pelakunya seorang laki-laki. SEORANG dan bukan SEBUAH ORGANISASI.”
“Wah Saguru, aku terkesan padamu. Ternyata kau bisa berpikir sejauh itu.” puji Naomi.
“Yah, aku tersanjung. Tapi kurasa, petualangan kita ini berbahaya. Dan, baru saja dimulai…”

To be Continued…

Part 2
Kesimpulan yang salah kuambil. Tanpa tahu itu membahayakan nyawa dunia

0 comments:

Posting Komentar