Unbelievable Crime in London (Chapter 3 - Final)
16.04.00
“Apa yang ditembus?” tanya Miss Halkh dengan wajah panik.
“Sebelum itu, boleh kami masuk dulu?” Naomi memohon. Kali
ini keadaannya kulihat sudah agak lebih tenang.
“Tentu saja. Mari masuk!”
Kami bertiga masuk ke dalam rumah mini itu. Namun, meskipun
mini, ternyata rumah itu cukup nyaman. Kami dipersilahkan masuk ke ruang
tengah. Di pinggirnya, sebuah laptop bertengger di atas meja dalam keadaan
terbuka.
Miss Halkh mendekati laptop itu dan menekan beberapa tombol
di laptop itu sehingga semua jendela yang melingkupi rumah itu tertutup. Lampu,
ruangan itu menyala.
“Aku tahu kalian bukan hanya sekadar fans biasa.” Miss Halkh
mengawali setelah mempersilahkan aku dan Naomi duduk di kursi yang melingkari
sebuah meja. “Jadi, aku sudah mengunci pintu dan menutup semua jendela, agar
kalian bisa berbicara dengan leluasa. Ruangan inipun kedap suara.”
Aku dan Naomi mengangguk. Dalam hati, aku sangat mengagumi
rumah ini. Benar-benar khas seorang programmer.
“Kak, bisa aku pinjam laptop kakak? Kakak seorang
programmer, ‘kan ?”
tanya Naomi agak panik.
“Ya, memang kenapa?”
“Perusahaan papaku sistem komputernya diserang oleh virus
ganas, dan saat ini, seperempat dari antivirus yang dipasang sudah lenyap. Aku
mohon, kak. Bantu aku.” Naomi merengek agak pemaksaan.
Miss Halkh yang ditodong oleh Naomi menyanggupinya. “Oh,
baiklah. Aku akan mengambil laptop-ku dulu ya, di kamar.”
Tak lama kemudian, Miss Halkh kembali dengan laptop di
tangan. “Oh mana kacamataku?” ringisnya.
“Sudahlah, kak. Ayo sebelum sistem kami berhasil di rusak.
Kalau nggak jelas, biar aku yang bacakan.” pinta Naomi.
Miss Halkh mengangguk. Dia meletakkan laptopnya di meja yang
kami lingkari dan menyalakannya. “Untuk menyelamatkannya, kamu harus masuk dulu
kea kun perusahaan papamu itu. Apa kamu…”
Sebelum Miss Halkh menyelesaikan kata-katanya, Naomi
mengambil alih laptopnya. “Aku mengerti.”
Tapi yang dilakukan Naomi bukannya masuk ke account sebuah
perusahaan, tapi malah melihat data-data program yang dibuat oleh Miss Halkh,
dan mengirimkannya ke e-mail atas nama Naomi. Aku jadi berpikir, mungkinkah ini
hanya jebakan dari Naomi. Setelah selesai mengirim screen-shot, Naomi membuka
account sebuah organisasi dengan nama FBI… tunggu… FBI? Jangan-jangan Naomi ini
adalah…
“Kak, bagaimana caranya agar serangan virus ini berhenti?”
tanya Naomi, mengacaukan pemikiranku.
Miss Halkh mengambil alih lagi laptopnya sambil susah payah
menyipit-nyipitkan matanya. Aku menangkap sebuah benda yang dicari oleh Miss
Halkh tadi. Yaitu, kacamatanya. Tanpa pikir panjang, aku menyerahkan kacamata
itu kepada Miss Halkh.
“Terima kasih…” kata Miss Halkh. Namun, seketika matanya
terbelalak. “FBI? Di hack? Kenapa kamu nggak bilang?” Miss Halkh jarinya
langsung menari lincah di atas keyboard, dan terakhir meng-klik enter.
Naomi menatapku agak garang setelah aku menyerahkan kacamata
Miss Halkh. Namun, begitu melihat cara kerja Miss Halkh, dia tidak jadi
memberiku tatapan garang.
“Virus ini sangat sulit dikendalikan. Sepertinya, ini
merupakan virus terbaru. Satu-satunya yang bisa mencegah virus ini hanyalah
program terbaruku, tapi itu belum sempurna.”
“Belum hilang?” tanya Naomi terkejut. “Berarti…” seperti
tersadar sesuatu, dia langsung mengambil hand-phonenya dan menelepon seseorang.
“Jadi, program yang kuberikan?” terdengar samar-samar
jawaban dari seberang. “Sial!” dan Naomi langsung menutup telepon dengan
garang.
“Virus macam apa ini?” rutuk Naomi di hadapan laptop.
“Bagaimana kalau kita coba gunakan antivirus Miss Halkh yang
kita sempurnakan dengan program yang Naomi buat?” saranku.
Mereka berdua serentak menatapku. Aku jadi agak salah
tingkah ditatap seperti itu.
“Apa programmu untuk menangkal worm?” tanya Miss Halkh pada
Naomi, dan Naomi mengangguk.
“Keluarkan program itu!” perintah Miss Halkh. Naomi tanpa
pikir panjang melepas kalungnya dan menyolokkan bandulnya ke dalam lubang USB.
Laptop langsung bereaksi kerlap kerlip dan sebuah kotak
putih muncul di tengah layar yang penuh warna biru. Naomi menarikan jarinya
dengan lincah di atas keyboard laptop, dan datanya sekejap terbuka. Naomi
meng-copy sebuah program dan langsung menarik USBnya keluar.
“Kenapa?” tanya Miss Halkh.
“Tiga menit setelah data tercopy, jika USBku tidak dilepas,
maka akan terjadi ledakan besar.” jawab Naomi santai seolah itu adalah hal yang
biasa.
Saat ini kulihat di layar komputer bahwa sang hacker telah
melenyapkan 80% sistem keamanan.
“Jadi!” teriak Miss Halkh.
Wajah Naomi yang tadinya agak pucat kali ini cerah kembali.
“Semoga ini berhasil…” doanya.
Setelah program itu dikirim, waktu terasa berjalan sangat
lama. Lima
menit… Sepuluh menit… Lima
belas menit… Tidak terjadi apa-apa.
Dimenit ke-20…
Layar komputer yang sebelumnya bertuliskan Working, saat ini berganti menjadi,
Victory!
Kami bertiga saling berpandangan. Berhasil? Wow, kami
berhasil. Dan Miss Halkh langsung menyimpan data program pencegah worm itu.
Sedangkan Naomi memastikan bahwa komputer itu melenyapkan saeluruh data-data
tentang FBI.
*
“Kurasa, itu adalah worm terkuat yang pernah kuhadapi.”
racau Miss Halkh setelah keadaan tak lagi tegang.
Naomi hanya mengangguk. Dalam pikirannya tetap berkecamuk tentang
siapa pelaku sebenarnya kasus ini.
“Hanya dua orang sih yang mungkin membuat worm sekuat ini.
Antara Golgery dan Kariko. Mereka sama-sama rela bahkan meng-hack sistem
perusahaan sabun mandi hanya untuk memiliki gambar wanita sexy-nya.” tambah
Miss Halkh.
Mau tidak mau aku tertawa. Lalu, aku dan Naomki pamit
pulang. Tapi, Miss Halkh memanggil kami.
“Tunggu dulu gadis kecil, siapa kamu sebenarnya? Anak dari
agen FBI? Tapi kurasa, terlalu berlebihan memberikan akses masuk untuk
seorang…” Miss Halkh mendadak diam melihat apa yang ditunjukkan Naomi. Bukan
cuma Miss Halkh yang terkejut, bahkan aku-pun juga.
Federal Bureau of
Investigations
Ranaomi Kudo, Expert
Agency
*
Sudah tiga hari sejak aku tidak lagi menemui Naomi. Karena
aku mendapat permintaan kasus pembunuhan berantai. Dan, kupikir, Naomi mampu
melanjutkan penyelidikannya sendiri.
Pagi ini, aku agak rindu padanya. Jadi, aku memutuskan untuk
mengunjunginya. Segera setelah aku masuk, yang dia katakan padaku adalah, “aku
tidak berhasil menemui keluarga Kariko. Mereka seluruhnya terbakar di malam
setelah kita menemui Miss Halkh. Rumah mereka dan mereka tak tersisa. Aku jadi
makin yakin siapa pelakunya.”
Aku mengangguk paham. Akupun jadi makin yakin kalau Yuri
Kariko pelakunya.
“Tapi, ada satu fakta yang aneh, Saguru. Golgery mengalami
kecelakaan sehingga wajahnya diperban. Setelah Mura Kariko mati karena
kecelakaan mobil dan jatuh ke jurang.”
Aku mencoba berpikir. Kenyataan ini begitu aneh. Tiba-tiba
layar laptop Naomi berkedip.
SliceDark : Aku sudah berhasil mendapatkan
alamat orang bernama Chele Minred.
Ini dia, Galv Street 34C, London, Inggris
Thief’sDetect : Oke, thanks Dave Muckar..
SliceDark : Aku SliceDark..
Thief’sDetect : Tapi itu nama aslimu..
Thief’sDetect closing
conversation…
Aku memikirkan sesuatu. Mencoba memikirkan kemungkinan yang
masuk akal.
“Kemarin, aku sudah meminta FBI menyelidiki kematian Ralph
Grown.. Dan, Delta
Hospital ternyata memang
memiliki semua data kesehatannya. Sedangkan, Drenedy Halkh, kita tahu bahwa dia
kemarin membantu kita melawan worm itu. Lagipula, sepertinya, dia tidak terlalu
pintar.” jelas Naomi.
“Ya, kurasa Miss Halkh orang yang baik.” ujarku.
“Apa kau mau ikut, Saguru? Aku ingin memastikan alamat ini.”
tawar Naomi.
“Nggak, Naomi. Aku ada urusan lain.” jawabku. Ada satu hal yang ingin
aku lakukan. Menemui lagi Drenedy Halkh.
*
Aku menyusuri jalan sambil memikirkan Naomi. Kenapa ya,
akhir-akhir ini aku selalu tidak tenang jika berada di hadapannya? Jantungku
berdebar tak karuan.Dan sekarang, saat Naomi mengunjungi kediaman Chele Minred,
perasaanku sangat tidak tenang. Apakah dia akan baik-baik saja?
Sebenarnya, di dalam otakku telah terkumpul semua faktanya.
Hanya saja, sisi lain diriku masih belum yakin.
Setelah sampai di depan rumah Miss Halkh, aku melihat Miss
Halkh ada di depan pintu rumahnya. Aku langsung menghampirinya tanpa pikir
panjang.
“Hei, kau…” sapa Miss Halkh mendahuluiku. “Ada perlu apa lagi?”
“Apakah Kariko yang kau maksud kemarin adalah Yuri Kariko?”
tanyaku langsung.
“Yuri? Ah, bodohnya kau. Tentu saja Mura. Yuri itu wanita
yang terlalu lurus. Bahkan program keamanan FBI kudengar dibeli dari Yuri dan
Mura. Mereka memang kembaran yang pas.”
Aku membeku sejenak. Namun, langsung berlari kencang.
Tujuanku adalah Galv Street
34C. Naomi dalam bahaya, dan aku tau siapa pelakunya.
*
“Permainanku baru saja dimulai Thief’sDetect, atau boleh
kupanggil kau Detective?” suara pertama yang kudengar adalah suara laki-laki
yang berbicara pada Naomi.
“Aku tahu kau pelakunya.” sahut suara yang kukenali sebagai
Naomi.
“Bagaimana bisa? Kau begitu bodoh sampai datang kesini.”
hina laki-laki itu.
“Tentu saja mudah.” aku masuk dan berbicara. “Yang jatuh ke
waktu itu bukanlah saudara kembar Yuri Kariko, melainkan kekasihnya, Rowein
Golgery. Namun, dia menggunakan mobilmu. Lalu, setelah itu, karena tidak mau
menyakiti hati Kariko, kembaranmu, kau berpura-pura kecelakaan dan memperban
wajahmu sehingga kau lebih leluasa berpura-pura menjadi Golgery.”
Aku menghentikan sebentar pertunjukkan analisisku dan
memandang tubuh Naomi yang diikat ke tiang dan tujuh moncong pistol diarahkan
padanya. “Setelah kau, sebagai Golgery palsu, dengan Yuri Kariko bertunangan,”
aku melanjutkan, “kalian makan malam romantis. Namun, gedung itu terbakar. Kau
bisa kabur tetapi Yuri tidak. Sehingga kau merasa dendam kepada Amerika Serikat
yang tidak bisa menyediakan penanggulangan kebakaran yang baik. Akhirnya kau
memutuskan untuk balas dendam, dan sebagai langkah awal, kau merancang
identitas sebagai Dave Muckar.
“Kau lalu berusaha menciptakan sebuah program yang bisa
merugikan Amerika Serikat. Tapi, setan menguasaimu dan akhirnya kau berniat
menguasai PBB dengan memanfaatkan keahlianmu. Programmu sudah matang, tapi kau
berpikir, bagaimana bisa kau bertindak sendirian? Akhirnya, setelah kau
mendengar bahwa ada sebuah organisasi yang berencana meng-hack data PBB namun
tak berhasil, kau memanfaatkan mereka untuk menjadi pasukanmu dan menjalin
kerjasama dengan mereka.”
Aku mendekati Naomi perlahan, sambil tetap berbicara. “Semua
berjalan lancar, karena awalnya PBB dan Amerika Serikat terlihat sangat panik
sampai mengerahkan FBI untuk menangkap organisasi kalian, maka dari itu, 3 hari
yang lalu, kau meng-hack sistem FBI. Untungnya, berhasil dicegah.
“Tapi sejak awal, niatmu adalah untuk menguasai dunia sendirian,
maka pesan itu bertuliskan, I AM THE NEW
KING OF THE WORLD. Setelah mendapatkan contact dari seseorang bernama Thief’sDetect, kau merasa gusar. Karena
dia mengetahui semua identitas samaran yang kau buat. Bahkan dia mengancammu. Aku
sendiri sebenarnya tau, bahwa nama Muckar diambil dari singkatan Mura Kariko. Untuk
menghindar dari kecurigaannya, kau menuruti semua permintaannya. Hingga
akhirnya kau menjebaknya disini.
“Tapi, perhitunganmu meleset. Karena… FBI telah menunggumu
di luar sana .”
Aku sempat melihat sunggingan senyum di wajah Naomi, sebelum
mendengar suara, “Sialan kau bocah detektif!”
Aku langsung berlari melindungi Naomi yang masih terikat.
DOORR!!
Tiba-tiba, aku merasa ada yang nyeri di dadaku. Rasanya
sakit. Namun, aku sempat mendengar sebuah percakapan.
“Aku melakukannya karna aku mencintai adikku.” suara Dave
Muckar. “Aku mencintainya sebagai seorang pria terhadap wanita. Aku benar-benar
mencintainya.”
“Ini tidak bisa dipercaya.” suara Naomi terdengar. “Ini
kejahatan yang tak bisa dipercaya. Karena seseorang mencintai kembarannya
sendiri. TAK BISA DIPERCAYA!” teriak Naomi.
“Kurasa itu bisa dipercaya.” aku tak sadar berbicara.
“Karena pengorbanan untuk cinta seperti itu, baru saja aku lakukan.” dan
semuanya menjadi gelap.
*
Aku membuka mata perlahan. Hal pertama yang aku lihat adalah
wajah wanita cantik berambut coklat panjang yang terbungkus jaket hitam berlogo
FBI dan rok mini hitam. Wanita itu sedang menggenggam tanganku. Dan hal kedua
yang aku sadari, aku sedang berada dalam sebuah ruangan di rumah sakit.
“Kau sudah sadar, Saguru?” tanya wanita itu dengan nada
cemas.
Aku mengangguk, berusaha membuka mata lebih lebar lagi.
“Berapa lama aku seperti ini?”
“Kurang lebih, tiga minggu.” jawabnya. “Paru-parumu terkena
peluru. Untung saja tak terlalu dalam.”
Aku memperhatikan wajah wanita itu, dan memperhatikan apa
yang dibawanya. “Kau mau kemana?” tanyaku.
“Aku harus kembali ke Amerika Serikat. Dan hari ini, kalau
kau tidak siuman juga, aku berencana pamit padamu yang masih pingsan.” jawabnya.
Aku malah membahas hal lain. “Aku tau kenapa kau menggunakan
username Thief’sDetect. Karena, jika dibalik dan dibaca akan menjadi
Detective’s yang artinya milik detektif.”
“Apa kau nggak sedih aku pergi?” tanyanya.
Aku menatapnya sendu. Tentu saja aku sedih. Sangat sedih
malah. “Apa kau akan kembali?”
Naomi mengangkat bahu, “entahlah…”
Kami diam untuk beberapa saat. Lalu dia bicara lagi.
“Saguru, aku ingin berterima kasih untuk semuanya.”
Dan, sebelum aku bisa menjawab, aku merasakan sesuatu yang
hangat menyentuh bibirku. Aku terbelalak. Ranaomi Kudo menciumku? Tunggu, Kudo?
Shinichi Kudo?
Dia menarik bibirnya dari bibirku dan bersemu merah. Lalu
langsung berbalik hendak meninggalkan ruangan ketika aku memanggilnya. “Naomi!”
Dia menoleh. “Apa hubunganmu dengan Shinichi Kudo?” tanyaku.
“Aku adiknya.” jawabnya.
“Oh, ya? Eh, kau tau sesuatu?”
“Apa?”
“Aku mencintaimu, Naomi.”
“Aku juga, Saguru.”
Dan saat ini aku tau, bagaimana cinta bisa membuat orang
bertindak gila. Karena ini juga membuatku gila.
…end of Unbelievable
Crime in London …
Awal dari sebuah perjalanan panjang wanita misterius itu, di
fanfic Great Detective…
0 Comments